Carl (Karl) Bosch : Ahli Kimia, Penemu Metoda Tekanan Tinggi Kimia

Tuesday, October 16, 2007

Carl (Karl) Bosch (1874-1940) adalah ahli kimia Jerman, pengusaha industri, insinyur, ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Jerman. Perusahaan Bosch memproduksi amonia buatan dan metanol buatan. Bersama Friedrich Bergius, Bosch mendapat Hadiah Nobel bidang kimia karena menemukan metoda tekanan tinggi kimia.

Bosch lahir di Cologne pada tanggal 27 Agustus 1874 dan meningal 26 April 1940 di Heidelberg, Jerman pada umur 66 tahun. Pada umur 20 tahun Bosch belajar di Charlottenburg untuk jadi ahli metalurgi dan insinyur. Metalurgi adalah ilmu dan teknologi yang mempelajari logam, struktur logam, sifat-sifat logam, prose pembuatan logam, dan sebagainya.

Di perguruan tinggi tersebut Bosch meraa kecewa karena mata kuliah yang Bosch terima hanya berdasarkan pengalaman dosen-dosen belaka, bukan ilmu dalam arti sekarang. Maka dua tahun kemudian Bosch pindah kuliah ke Universitas Leipzig. Di sini Bosch tidak belajar metalurgi tapi kimia. Pada tahun 1899, pada umur 25 tahun Bosch bekerja di Bandische Anilin-und Soda Fabrik (BASF) di kota Ludwigshafen. Nama pabrik itu kemudian jadi I.G. Ferbenindustrie AG.

Dalam perusahaan itu ada tiga sifat Bosch yang sangat menonjol. Bosch belajar terus meskipun sudah punya titel Insinyur. Bosch mendorong teman bekerjanya maju. Bosch membuat rencana-rencana jangka panjang. Bosch pandai mengorganisir kelompok kerjanya. Kedudukannya dalam perusahaan menanjak dengan cepat. Dalam waktu 11 tahun Bosch berhasil menduduki jabatan tertinggi di perusahaan itu. Bosch dipilih jadi presiden direktur perusahaan pada umur 36 tahun (1935).

Kira-kira pada tahun 1900 dunia kekurangan pupuk nitrogen. Pupuk itu dibuat dari nitrat yang didatangkan dari Chile. Amerika Selatan. Tapi nitrat Chile tidak dapat memenuhi kebutuhan dunia akan pupuk. Padahal tanaman membutuhkan nitrogen atau zat lemas. Bagaimana cara membuat pupuk yang mengandung nitrogen?

Pada tahun 1909 Haber, ahli kimia jerman, berhasil mengembangkan proses pembuatan amonia sintetis.Amonia itu terbuat dari nitrogen dan hitrogen.Perbandingannya 1:3. Rumus kimianya NH3. Tapi Haber hanya dapat membuat amonia sintetis di dalam laboratorium. Maka Bosch menyerahkan pembuatan amonia buatan kepada Bosch. Bosch kemudian memproduksi amonia buatan secara besar-besaran. Hal itu terjadi pada tahun 1911.

Empat tahun kemudian (1915) perusahaan Bosch mengoksidasikan amonia dan memproduksikan asam nitrat. Asam nitrat banyak di pakai dalam industri kimia untuk membuat obat-obatan, zat warna, dan bahan peledak. Pada tahun 1923 perusahaan Bosch memproduksi secara besar-besaran metanol buatan. Metanol adalah alkohol cair yang paling sederhana. Metanol juga disebut karbinol, alkohol kayu, alkohol kaca, atau metil alkohol. Metanol sintetis dibuat dengan jalan mereaksikan campuran hidrogen dan gas-gas karbon monoksida dengan tekanan tinggi.

Campuran itu disebut gas sintetis. Gas sintetis dapat dibuat dari bermacam-macam ampas, sampah, produk buangan, bahan bakar apa saja yang mengandung karbon, seperti batu bara, gas alam, minyak dan kayu. Metanol dipakai untuk bahan bakar, untuk motor, sebagai pelarut organik dalam pembuatan lak dan vernis, dalam pembuatan formaldehida untuk zat warna, dan sebagai bahan mendenaturasikan etanol. Untuk karya-karyanya tersebut Bosch bersama Borgius pada tahun 1931 mendapat Hadiah Nobel. Enam tahun kemudian (1937) Bosch dipilih jadi ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Jerman, menggantikan Max Planck.

Baca selanjuntnya...

Andre Marie Ampere : Ahli Fisika dan Matematika, Penemu Elektromagnet

Tuesday, October 2, 2007

Andre Marie Ampere (1775-1836) adalah ahli fisika dan matematika perancis, bapak elektro dinamika, penemu elektromagnet (magnet listrik), penemu hukum elektro magnet atau hukum Ampere, penemu jarum astatik; guru besar fisika, kimia, dan matematika; anggota Akademi sain (1814), pemikir, dan pengarang. Bukunya berjudul Bunga Rampai Pengamatan Elektrodinamika (1822), Teori Fenomen Elektrodinamika (1826). Keduanya dalam bahasa perancis.

Ampere lahir di Lyon, Prancis, pada tanggal 20 Januari 1775 dan meninggal di Marseille, Prancis, pada tanggal 10 juni 1836 pada umur 61 tahun. Pada batu nisan tertulis "Tandem felix" dua kata Latin yang artinya “Akhirnya Bahagia” karena hampir seluruh hidupnya Ampere menderita batin.

Ampere tidak pernah duduk di bangku sekolah. Ampere dididik dan diajar ayahnya di rumah. Ayahnya seorang pedagang sutera yang kaya raya dan pejabat pemerintah yang mendukung raja. Pada umur 12 tahun Ampere telah menguasai semua hal tentang matematika yang di kenal orang pada zaman itu. Pada umur 14 tahun Ampere jadi remaja yang cerdas dan berpengetahuan luas.

Pada tahun 1793, ketika Ampere berumur 18 tahun, terjadi pertempuran di kota Lyon. Pendukung raja bertempur melewan pendukung republik. Pendukung raja kalah. Ayah Ampere di tangkap dan di penggal kepalanya dengan pisau gilotin.

Ampere kawin pada umur 24 tahun. Ampere di karuniai seorang anak laki-laki. Tapi ketika anak itu berumur 4 tahun, istri Ampere meningal dunia. Bagi Ampere, kematian istrinya merupakan pukulan hidup yang sangat berat. Sejak itu Ampere jadi orang yang murung dan hampir putus asa seandainya tidak bertemu dengan Lalande, ahli musik Prancis yang kenamaan, yang selalu menghibur Ampere. Sebelumya hidup Ampere boleh dikatakan bahagia, serba kecukupan, dan terhormat. Karena kecerdasannya Ampere diangkat jadi guru besar fisika di Bourg selama 2 tahun (1801-1803). Setelah istrinya meninggal Ampere pindah ke Ecole Polytechnique di Paris dan mengajar di sana sampai akhir hidupnya.

Pada tahun 1820 Oersted, ahli fisika Denmark, menemukan bahwa jarum kompas beranjak biladitaruh di dekat kawat (penghantar, konduktor)yang berarus listrik. Ampere sadar betapa penting penemuan Oersted itu. Ampere segera mengadakan eksperimen. Dari eksperimennya Ampere menemukan bahwa kumparan bersifat sebagai magnet batang, bahwa besi lunak dalam kumparan berubah jadi magnet dan kumparan yang berisi batang besi lunak jadi magnet yang kuat, bahwa dua penghantar yang berdekatan yang beraliran arus listrik saling mengeluarkan gaya. Akhirnya Ampere menemukan hukum matematika untuk menghitung gaya tersebut. Hukum ini kemudian terkenal dengan nama hukum elektrodinamika. Yng menjadi dasar teori elektromagnet ciptaan Maxwell (1865).

Ampere membuat alat untuk mengukur arus listrik, yang kemudian berkembang jadi galvanomater. Ampere menyarankan telegraf elektromagnet. 26 kabel dan komutator (saklar putar). Komutator ini pertama kali di pakai pada generator listrik Pixii (1832). Ampere juga memberikan sumbangan kepada ilmu pengetahuan dalam bidang statistik, kimia kristalografi, mekanika, dan optika.

Baca selanjuntnya...

Copyright   © 2010 Blog Academy All Rights Reserved

Powered by Mr.D