Otto Hahn, Ahli Kimia Dan Fisika Penemu Pembelahan Inti (Fisi Nuklir)

Wednesday, November 28, 2007

Otto Hahn (1879-1968) adalah ahli kimia dan fisika Jerman, penemu pembelahan inti (fisi nuklir,1938), penemu radioactinium (1905), mesothorium (1907) dan protakkctinium (1917), doktor, guru besar, pengarang, Presiden Kaiser Wilhelm Society (1948-1960). Bersama Frietz Strassmann ia mendapat hadiah Nobel untuk kimia pada tahun 1944.

Hahn lahir di Frankfffurt am main, Jerman, pada tanggal 8 maret 1879 dan meninggal di Gottingen, Jerman, pada tanggal 28 Juli 1968 pada umur 89 tahun karena jatuh. Pada umur 66 tahun tubuhnya masih kokoh kuat. Pada umur setua itu ia suka mendaki gunung dan menjaga kondisi tubuhnya dengan lari pagi tiap hari.

Ayah Hahn tukang kaca, ia mengharakan Hahn jadi arsitek. Hahn sendiri ingin bekerja di sebuah perusahaan. Ketika masih di SMA, Hahn tidak tampak akan jadi orang terkemuka. Kepandaiannya sedang-sedang saja. Meskipun di rumah keadaannya serba sederhana dan jauh dari minuman keras, namun setelah jadi mahasiswa sifat Hahn jadi lain. Ia suka minum bir, menghisap cerutu, dan mengejar-ngejar gadis. Pada waktu itu ia membolos tidak ikut kuliah fisika dan matematika karena ingin mengikuti kuliah filsafat dan seni. Meskipun hidup dengan gaya semacam itu ia berhasil mendapat gelar doktor paa tahun 1901 pada umur 22 tahun.

Tiga tahun kemudian ia pergi ke Inggris karena ingin belajar bahasa Inggris. Ia melamar pekerjaan dan diterima di Universitas College. Di sini ia bertemu dengan Sir William Ramsay, ahli kimia Skotlandia, penemu Helium, Neon , Argonkripton, Xenon dan Radon. Hahn diberikan tugas memurnikan penyiapan radium kasar, ternyata Hahn seorang ahli eksperimen yang mengagumkan.satu tahun kemudian ia menemuka zat radio aktif yang ia beri nama Radiothorium(1905).

Pada tahun 1930-an Enriko Fermi, ahli fifika italia, mengebom Uranium, unsur alam yang paling berat. dengan netron.ialah partikel subatom yang tidak bermuatan listrik. Pengeboman ini menghasilkan zat-zat yang radioaktif. Tapi Fermi sendiri tidak tahu apa nama unsur itu. Ia mengira unsur itu adalah unsur buatan yang mirip Uranium. Sejak tahun 1934 Hahn sangat tertarik akan penelitian Fermi. Ia mengulang percobaan Fermi bersama pembantunya, ialah Miss Meitner dan Strassmann. Mereka mengadakan penelitian selama 4 tahun. Mereka mengebom uranium dengan netron,yang menghasilkan barium, ialah unsur yang mempunyai bobot Uranium. Nomor atom barium 56, sedang nomor atom Uranium 92. Penemuan ini diumumkan di majalah Die Natirwissenschaften pada tanggal 6 Januari 1939. Tapi Hahn dan Strassmann tidak berani mengatakan bahwa itu pembelahan inti, Karena takut diejek dan ditertawakan para ahli fisika dan kimia sezamannya. Pembelahan inti diangap sesuatu yang mustahil.

Pada tahun 1938, ketika pembelahan inti ditemukan, Lise Meitner melarikan diri ke Swedia karena ia orang Yahudi. Ia takut dibunuh Hitler. Di Swedia ia membaca laporan Hahn. Bersama Otto Frisch, kemenakannya, ia menjelaskan dengan tegas, bahwa penemuan Hahn adalah fisi nuklir. Meitner dan Otto Frisch menyerahkan agar istilah itu dipakai. Penemuan Hahn ini dipelajari sungguh-sungguh di Amerika Serikat hingga Amerika Serikat berhasil membuat bom atom pertama di dunia.

Baca selanjuntnya...

Heinrich Hermann Robert Koch, Bapak Bakteriologi Penemu Basil Tuberkulosis

Saturday, November 24, 2007

Heinrich Hermann Robert Koch (1843-1910) adalah dokter Jerman, “Bapak Bakteriologi”, penemu basil Tuberkulosis (1882), basil dan spora Anthrax (1876), basil Tipus (1882), basil Kolera (1883), basil Conjunctivitis (1883), Tuberculin (1890), Amuba disentri, siklus kehidupan basil Anthrax, penemu Postulat Koch, pemenang hadiah Nobel untuk kedokteran dan ilmu fisiologi (1905).

Heinrich Hermann Robert Koch juga menemukan tetes gantung, teknik memotret bakteri, cara mewarnai bakteri dengan anilin, cara memelihara basil Tuberkulosis di luar dengan memberi makanan berupa agar-agar serum darah dan gelatin. Heinrich Hermann Robert Koch juga menemukan bahwa Tuberkulosis ditularkan melalui udara, kolera ditularkan melalui air, penyakit tidur (lena) dipindah-pindahkan oleh kutu dan lalat Tsetse, malaria oleh nyamuk.

Pada tahun 1896 Koch menemukan Inokulasi Preventif. Ia mempelajari malaria, demam texas, lepra, surra, pes bubo, tipus ternak, dan penyakit tidur. Untuk menemukan sebab-sebab penyakit ia pergi ke mesir, afrika selatan, India, Italia, Jawa, Amerika Serikat, dan New Guinea.

Koch lahir di Clausthal, Prusia, pada tanggal 11 desember 1843 dan meninggal di Baden-Baden, Baden. Keduanya sekarang Jerman, pada tanggal 27 mei 1910. Ayahnya buruh tambang yang miskin tapi kaya akan anak. Orang tua Koch mempunyai 13 anak. Koch anak ketiga dan paling disayangi ibunya. Kakak-kakak koch diperbolehkan mengadu nasib di Amerika tapi Koch harus selalu dekat ibunya. Keluarga itu begitu miskin hingga hanya makan daging dua minggu sekali dan makan roti putih hanya pada hari minggu.

Koch anak yang cerdas, sejak kecil barang mainannya kaca pembesar (lup). Ia suka sekali mengamati benda-benda kecil dan serangga. Ia heran mengapa di bawah kaca itu serangga jadi tampak besar. Namun cita-cita yang sebenarnya ia ingin jadi penjelajah dunia dan pemburu ulung. Ia ingin menerobos hutan-hutan di Afrika dan padang es di kutub selatan. Mula-mula ayahnya ingin menitipkan anaknya ke tukang sepatu agar koch jadi tukang sepatu.

Untunglah rencana ayahnya berubah ketika Koch tamat gymnasium (setaraf dengan SMA) ayahnya mendapat warisan. Dengan warisan itu sang ayah dapat membiayai kuliah Koch di Universitas Gottingen. Koch ingin jadi dokter kapal. Dengan jadi dokter kapal ia mengira cita-citanya jadi penjelajah dan pemburu binatang buas akan tercapai. Tapi rupa-rupanya tuhan mempunyai rencana sendiri untuk Koch. Di universitas Gottingen Koch bertemu dengan Professor Jacob Helle. Yang dengan dengan tanggung jawab menganjurkan Koch agar jadi pemburu kuman atau bakteri, ialah makhluk hidup yang sangat kecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Bakteri yang bentuknya seperti tongkat disebut basil (dari kata lain bacillus yang berarti tongkat).

Sesudah lulus kuliah dan mendapat gelar dokter, Koch jatuh cinta pada seorang gadis bernama Emmy. Emmy menekan Koch agar Koch mau melepaskan cita-citanya menjelajah dunia dan jadi pemburu. Daripada kehilangan calon istri, Koch mengalah. Tapi kelak Koch membalas dendam. Emmy diceraikan dan dengan istri mudanya Koch mengadakan perjalanan jauh ke Mesir, Afrika Selatan, India, Jawa, Amerika, dan sebagainya. Karena desakan ibunya dan Emmy, Koch terpakasa jadi dokter di desa Wollstein, dekat Breslau, Silesia. Beberapa bulan kemudian ia dan Emmy dikaruniai anak perempuan yang diberi nama Gertrude. Supaya Koch betah tinggal di rumah, emmy membelikan mikroskop. Tapi yang terjadi justru tak seperti yang diharapkan Emmy. Sejak itu Koch sibuk dengan mikroskopnya dan sering melupakan Emmy. Benih-benih perceraian mulai tampak. Pada umur 49 tahun Koch kawin lagi dengan mahasiswi jurusan seni yang berumur 18 tahun. Seperti sudah diceritakan diatas, istri baru ini mau diajak berpergian jauh, sedangkan Emmy tidak.

Kebanyakan pasien koch adalah petani dan peternak. Pada tahun 1875 pada umur 32 tahun, desa mereka dilanda wabah anthrax, penyakit ternak yang sangat ganas. Koch sangat kasihan melihat para petani dan peternak yang kehilangan ternaknya. Ia segera bekerja keras mencari penyebab penyakit itu, untuk menemukan penyebab penyakit, ia menciptakan 4 dalil (postulat) :
  1. Temukan mikrob masing-masing penyakit
  2. Isolir mikrob tersebut dan kembangbiakkan diluar tubuh
  3. Suntikkan mikrob tersebut ke tubuh hewan yang sehat dan ciptakan kembali penyakit tersebut
  4. Ambilah mikrob dari hewan yang dibuat sakit itu dan ulangilah kembali seluruh proses tersebut.

Dengan ke-4 dalil itu Koch berhasil menemukan basil Anthrax, spora basil Anthrax, dan siklus kehidupan penyakit Anthrax. Pasteur, mikrobiologi Prancis, menemukan vaksin Anthrax. Dengan demikian kedua orang itu dapat menyelamatkan ratusan ribu ternak, tapi jangan mengira bahwa kedua orang itu bekerja sama dengan rukun. Pasteur (orang Perancis) dan Koch (orang Jerman) saling bersaing kalau bukan saling bermusuhan. Pasteur tinggal di Perancis, Koch tinggal di Jerman. Pasteur taat kepada agama tapi bersifat angkuh, suka berdebat karena pandai bicara, sedangkan Koch rendah hati, tak pandai bicara, tapi bekerja dengan sangat teliti dan berhasil meraih hadiah Nobel. Pasteur suka membuat dugaan atau terkaan, tapi Koch berusaha menemukan bukti yang tak terbantah lagi. Koch adalah guru yang cakap dan efektif. Ia mengajar dengan sedikit bicara tapi banyak memberikan contoh, peragaan, dan petunjuk. Murid-muridnya para pembantunya (Gaffky, Kitasato) jadi benar-benar ahli dalam bidangnnya. Dua dari bekas muridnya (Behring dan Ehrlich) memenangkan hadiah Nobel.

Koch hanyalah dokter didesa tapi seorang penemu yang orisinil. Dialah yang menemukan teknik tetes gantung, ialah cara mengisolir bakteri diantara dua keping kaca yang dirapatkan, tapi pada kaca yang satu dibuat ceruk atau lekuk, dan dan ditutup dengan kaca yang lain. Bakteri yang akan diamati diletakkan pada kaca penutup. Ketika koch tidak dapat melihat basil Tuberculosis yang tembus cahaya, ia berhasil menemukan zat warna (anilin, biru metilena) hingga basil itu tampak balam mikroskop. Ketika ia tahu bahwa basil Tuberkulosis tidak dapat dibiakkan diluar tubuh, ia barhasil menemukan gelatin dan adonan serum darah, hingga basil tuberkulosis dapat dibiakkan di luar tubuh.

Baca selanjuntnya...

Sir Arthur Stanley Eddington : Ahli Fisika dan Matematika, Astronom, Filsafat Sains, Penemu Astrofisika Teori

Tuesday, November 6, 2007

Sir Arthur Stanley Eddington (1882-1994) adalah ahli astronomi, fisika, dan matematika Inggris. Penemu astrofisika teori, penemu hukum massa kecemerlangan bintang, ahli filsafat sains, pengarang, penceramah, guru besar, direktur, dan diangkat jadi bangsawan.

Eddington lahir di Kendal, Westmorland, Inggris, pada tanggal 28 Desember 1882 dan meninggal di Cambridge, Cambridgeshire, pada umur tanggal 22 November 1994 pada umur 62 tahun. Ayahnya kepala sekolah yang berbakat dan berpendidikan tinggi, tapi meninggal ketika Eddington baru berumur 2 tahun.

Eddington bersama kakak perempuannya lalu dipindah oleh ibunya ke Weston super Mare di Somerset. Eddington jadi besar dan masuk SD disitu. Pada umur16 tahun Eddington masuk Owens College , Manchester. Pada umur 20 tahun Eddington masuk Trinity College, Cambridge. Bakat matematikanya tampak menonjol sejak di SD. Eddington selalu mendapat hadiah pertama di bidang matematika. Maka dengan mudah Eddington mendapat beasiswa. Pada umur 25 tahun Eddington mendapat beasiswa dari Trinity College. Pada umur 31 tahun Eddington di angkat jadi guru besar astronomi di Cambridge. Pada umur 32 tahun Eddington di angkat jadi direktur laboratorium Cambridge.

Pada tahun 1906-1913 ia jadi pembantu utama Observatorium Kerajaan di Greenwich. Kemudian ia membuat karya tulis berjudul “Gerak Bintang dan Struktur Alam Semesta “(1914). Antara lain ia menulis bahwa kabut spiral, struktur berawan yang terlihat dalam teleskop, adalah galaksi-galaksi seperti Bima Sakti. Pada tahun itu juga pecah perang dunia 1. Ia menolak ikut wajib militer, karena ia penganut sekte agama yang disebut Quaker. Eddington adalah ilmuwan yang taat kepada agama. Pada tahun 1929 bukunya yang berjudul “Ilmu dan Dunia” yang tak terlihat terbit. Ia menerangkan bahwa arti hidup dan adanya dunia tidak dapat ditemukan oleh ilmu dan hanya dapat dijelaskan dengan keyakinan adanya realitas spiritual.

Pada tahun 1919 ia mengadakan ekspedisi ke Pulau Principe di Afrika Barat untuk membuktikan teori Einstein yang mengatakan bahwa sinar berjalan melengkung di dekat bintang bermassa besar. Dialah orang pertama di dunia yang menyebarluaskan Teori Relativitas Eistein di Inggris, Ia juga menulis “Struktur dalam Bintang “(1925).

Baca selanjuntnya...

Copyright   © 2010 Blog Academy All Rights Reserved

Powered by Mr.D