Gusta Robert Kirchhoff, Penemu Hukum Kirchhoff
Sunday, November 20, 2011
Gusta Robert Kirchhoff adalah ahli fisika Jerman, penemu Hukum Kirchhoff tentang sirkuit, tentang radiasi , dan tentang sinar cahaya yang melewati gas atau uap. Pada tahun 1859 bersama Robert Bunsen , ahli kimia Jerman, Gusta Robert Kirchhoff menyempurnakan spektroskop dan menemukan analisis spectrum. Mereka juga menemukan dua unsur baru yaitu Cesium (1860) dan Rubidium (1861). Kecuali guru besar Gusta Robert kirchhoff juga seorang pengarang. Bukunya yang terkenal berjudul ceramah tentang fisika matematik (1876-1894) dan kumpulan esai (1891) Gusta Robert kirchhof lahir di Konigsberg, Prusia, sekarang kaliniingrat, pada tanggal 12 Maret 1824 dan meninggal di Berlin, Jerman, pada tanggal 17 Oktober 1887. Gusta Robert Kirchhoff kuliah di Universitas Konigsberg dan banyak menekuni teori listrik. Disini Gusta Robert Kirchhoff menemukan bahwa (denyut) listrik bergerak dengan kecepatan cahaya.
Pada umur 26 tahun (1850) Gusta Robert Kirchhoff diangkat jadi guru besar luar biasa di Universitas Breslau. Empat tahun kemudian (1854) Gusta Robert Kirchhoff juga di angkat jadi guru besar fisika di Universitas Heidelberg. Kuliah-kuliah yang diberikannya cermat tapi sangat membosankan. Di universitas ini Kirchhoff bertemu dengan Robert Wilhelm Bunsen, ahli fisika Jerman. Bunsen pada foto kimia, ialah cabang kimia yang mempelajari reaksi-reaksi kimia yang menyerap atau menghasilkan cahaya. Bunsen mempelajari cahaya dengan menggunakan filter. Kirchhoff menyarankan pemekaian prisma. Pada tahun 1859 mereka menyempurnakan spektroskop ialah alat untuk mengamati spectrum. Dengan alat ini mereka menemukan bahwa tiap unsur, bila dipanaskan sampai berpijar, memencarkan cahaya berwarna tertentu. Misalnya sodium, bila dipanaskan sampai berpijar, selalu menghasilkan garis kuning rangkap. Dengan perkataan lain mereka menemukan analisis spektrum.
Gusta Robert Kirchhoff dan Bunsen adalah ilmuan pertama di dunia yang menya dari betapa pentingnya spektroskop bagai alat riset. Sekarang mereka tahu bahwa tiap unsur menimbulkan pola garis warna tertentu. Dengan penemuan ini tahun berikutnya (1860) mereka menemukan Cesium. Tahun berikutya lagi menemukan Rubidium (1861). Unsur baru itu mereka beri nama cesium karena spektrumnya menghasilkan warna biru langit, sedangkan unsur kedua disebut Rubidium karena menghasilkan warna merah (dari kata latin rubber yang berarti "merah". Gusta Robert Kirchhoff juga menyelediki sinar cahaya yang melewati gas atau uap. Hasil penyelidikanya kemudian terkenal dengan nama hukum Kirchhoff yang bunyinya: "bila sinar cahaya malalui gas atau uap, maka gas atau uap itu menyerap warna cahaya yang sama dengan warna cahaya yang di pancarkannya bila gas atau uap itu dipanaskan sampai berpijar"
Kalau sebuah unsur menghasilkan warna cahaya tertentu dalam spektrum, maka warna cahaya tertentu juga menunjukan unsur tertentu. Dengan asas ini Gusta Robert Kirchhoff menerapkan analisis spektrum untuk mempelajari komposisi. Dengan menganalisis spektrum cahaya matahari Kirchhoff dapat menyimpulkan unsur-unsur yang terdapat di bintang-bintang. Karena jasanya itu adalah wajar bagi kirchhoff mendapat sebutan bapak astrofisika.
Gusta Robert Kirchhoff juga berjasa di bidang listrik. Hukum sirkuit Kirchhoff cukup terkenal. Bunyinya:
Kedua hukum itu hanya berlaku bagi sirkuit listrik cabang banyak dan merupakan pengembangan teori George Simon Ohm, ahli fisika Jerman. Kedua hukum itu mencakup hukum konservasi muatan listrik dan energi dan dipakai untuk menentukan harga nilai arus listrik dalam masing-masing cabang sirkuit.
Pada umur 26 tahun (1850) Gusta Robert Kirchhoff diangkat jadi guru besar luar biasa di Universitas Breslau. Empat tahun kemudian (1854) Gusta Robert Kirchhoff juga di angkat jadi guru besar fisika di Universitas Heidelberg. Kuliah-kuliah yang diberikannya cermat tapi sangat membosankan. Di universitas ini Kirchhoff bertemu dengan Robert Wilhelm Bunsen, ahli fisika Jerman. Bunsen pada foto kimia, ialah cabang kimia yang mempelajari reaksi-reaksi kimia yang menyerap atau menghasilkan cahaya. Bunsen mempelajari cahaya dengan menggunakan filter. Kirchhoff menyarankan pemekaian prisma. Pada tahun 1859 mereka menyempurnakan spektroskop ialah alat untuk mengamati spectrum. Dengan alat ini mereka menemukan bahwa tiap unsur, bila dipanaskan sampai berpijar, memencarkan cahaya berwarna tertentu. Misalnya sodium, bila dipanaskan sampai berpijar, selalu menghasilkan garis kuning rangkap. Dengan perkataan lain mereka menemukan analisis spektrum.
Gusta Robert Kirchhoff dan Bunsen adalah ilmuan pertama di dunia yang menya dari betapa pentingnya spektroskop bagai alat riset. Sekarang mereka tahu bahwa tiap unsur menimbulkan pola garis warna tertentu. Dengan penemuan ini tahun berikutnya (1860) mereka menemukan Cesium. Tahun berikutya lagi menemukan Rubidium (1861). Unsur baru itu mereka beri nama cesium karena spektrumnya menghasilkan warna biru langit, sedangkan unsur kedua disebut Rubidium karena menghasilkan warna merah (dari kata latin rubber yang berarti "merah". Gusta Robert Kirchhoff juga menyelediki sinar cahaya yang melewati gas atau uap. Hasil penyelidikanya kemudian terkenal dengan nama hukum Kirchhoff yang bunyinya: "bila sinar cahaya malalui gas atau uap, maka gas atau uap itu menyerap warna cahaya yang sama dengan warna cahaya yang di pancarkannya bila gas atau uap itu dipanaskan sampai berpijar"
Kalau sebuah unsur menghasilkan warna cahaya tertentu dalam spektrum, maka warna cahaya tertentu juga menunjukan unsur tertentu. Dengan asas ini Gusta Robert Kirchhoff menerapkan analisis spektrum untuk mempelajari komposisi. Dengan menganalisis spektrum cahaya matahari Kirchhoff dapat menyimpulkan unsur-unsur yang terdapat di bintang-bintang. Karena jasanya itu adalah wajar bagi kirchhoff mendapat sebutan bapak astrofisika.
Gusta Robert Kirchhoff juga berjasa di bidang listrik. Hukum sirkuit Kirchhoff cukup terkenal. Bunyinya:
- Jumlah arus yang masuk kedalam suatu sirkuit sama dengan jumlah aljabar arus yang keluar dari sirkuit itu.
- Dalam sirkuit tertutup jumlah hasil kali arus dan tahanan dalam masing-masing konduktor sama dengan gaya elektromotif dan sirkuit itu.
Kedua hukum itu hanya berlaku bagi sirkuit listrik cabang banyak dan merupakan pengembangan teori George Simon Ohm, ahli fisika Jerman. Kedua hukum itu mencakup hukum konservasi muatan listrik dan energi dan dipakai untuk menentukan harga nilai arus listrik dalam masing-masing cabang sirkuit.
0 comments:
Post a Comment