PLPG Rayon 112 UNNES Non Blog Mapel TIK Tahun 2013

Tuesday, August 27, 2013

Alhamdulillah, setelah menunggu lama akhirnya dapat undangan PLPG (Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru) di Universitas Negeri Semarang. Dulu beberapa tahun yang lalu sebenarnya pernah masuk nominasi PLPG mata pelajaran TIK, tetapi ntah kenapa tiba-tiba nama hilang dari daftar. Nah sekarang pada saat TIK di Kurikulum 2013 tidak ada TIK justru masuk daftar PLPG. 

PLPG kali ini agak unik dan berbeda dari PLPG yang teman-teman saya ikuti yang mana waktu pelaksanaannya adalah 10 hari berturut-turut. PLPG yang diselenggarakan oleh LPTK Rayon 112 Universitas Negeri Semarang (UNNES) untuk Guru mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) menggunakan sistim NON BLOK yaitu berlangsung pada setiap hari Sabtu dan Minggu selama 10 hari pertemuan.

PLPG dimulai pada 31 Agustus sampai 9 September 2013 yang diikuti oleh 33 guru dalam satu kelompok . Semoga setelah PLPG bisa menjadi guru yang profesional. Berikut peserta PLPG (Pendidikan Dan Latihan Profesi Guru) Rayon 112 Universitas Negeri Semarang mata pelajaran TIK Non Blok 1 :





Baca selanjuntnya...

Karakteristik Pembelajaran Pada Kurikulum 2013

Friday, July 26, 2013

Pada artikel sebelumnya telah saya bahas tentang Prinsip Pembelajaran Pada Kurikulum 2013 dan Konsep Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013. Artikel ini adalah merupakah kelanjutan dari artikel tersebut, yang sengaja saya bagibagi menjadi beberapa bagian agar tidak jenuh dalam membaca. Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta.

Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah(project based learning).

Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut :



Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang taksonomi tujuan pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir yang secara umum sudah dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut capaian pembelajaran dapat dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif, affektif dan psikomotor. Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikan di berbagai negara dilakukan secara adaptif sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam bentuk rumusan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses pembelajaran sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuh/holistik, artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya.Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang mencerminkan keutuhan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Baca selanjuntnya...

Prinsip Pembelajaran Pada Kurikulum 2013

Wednesday, July 24, 2013

Kurikulum 2013 memiliki perbedaan dengan Kurikulum sebelumnya, yaitu Kurikulum 2006 atau yang lebih sering disebut dengan Kurikulum KTSP. Nah salah satu perbedaan yang menonjol adalah pada proses pembelajaran. Proses Pembelajaran di Kurikulum 2013 pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Penerapan pendekatan ilmiah atau pendekatan saintifik adalah sebuah keharusan pada Kurikulum 2013. Sebenarnya seperti apa sih prinsip pembelajaran pada Kurikulum 2013? Pembelajaran pada Kurikulum 2013 disesuaikan dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Berikut ini adalah prinsip pembelajaran yang digunakan pada proses pembelajaran Kurikulum 2013 :
  1. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu.
  2. Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar.
  3. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah.
  4. Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi.
  5. Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.
  6. Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi.
  7. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif.
  8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills).
  9. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan pesertadidik sebagai pembelajar sepanjang hayat.
  10. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani
  11. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat.
  12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.  
  13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran. 
  14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik. 

Baca selanjuntnya...

Konsep Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013

Monday, July 22, 2013

Kurikulum 2013 sebagai kurikulum baru memiliki salah satu ciri yaitu penerapan pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran.  Pendekatan saintifik ini juga merupakan salah satu pembeda dengan Kurikulum 2006 KTSP (baca : Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 Dengan Kurikulum 2006). Seperti apakah Konsep Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013.

Pada artikel kali ini saya akan sedikit (karena pemahaman saya juga baru sedikit) kupas tentang Konsep Pendekatan Saintifik pada Kurikulum 2013. Pendekatan Saintifik yang diterapkan pada Kurikulum 2013 memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :
  1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
  2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.
  3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
  4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
  5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.
  6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
  7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya.

Langkah-langkah pembelajaran
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi.

Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik pada Kurikulum 2013 : Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu mengapa.
  1. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu bagaimana.
  2. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu apa.
  3. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
  4. Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah.
  5. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

Baca selanjuntnya...

Alasan Pengembangan Kurikulum 2013

Saturday, July 20, 2013

Masih tentang Kurikulum 2013, karena dimana-mana topik pembicaraan para pendidik memang seputar Kurikulum 2013, yang katanya terlalu dini dan terkesan dipaksakan. Bahkan ada sebagian yang berkomentar bahwa "Kurikulum 2013 adalah proyek menjelang pemilu 2014" (semoga itu tidak benar). Sebagian lagi berkomentar "biasa ganti menteri ganti kurikulum", sebagai bentuk bahwa sang menteri juga memiliki sebuah karya.

Lepas dari semua komentar tersebut di atas, Kurikulum memang harus ganti menyesuaikan perkembangan zaman. Kalau memang ada kekurangan mungkin itu karena awal pelaksanaan membutuhkan adaptasi dan penyesuaian. Sebagian pendidik (bahkan yang belum mengimplementasikan Kurikulum 2013) juga ikut berkomentar miring tentang pelaksanaan Kurikulum 2013 ini.  Bagi yang belum memahami tentang Elemen Perubahan Pada Kurikulum 2013 dan Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 Dengan Kurikulum 2006 (KTSP) telah saya tulis pada artikel sebelumnya.

Mengapa kurikulum 2006 (KTSP) harus berubah menjadi Kurikulum 2013, Berikut adalah alasan pengembangan Kurikulum 2013 :

Tantangan Masa Depan
  • Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
  • Masalah lingkungan hidup
  • Kemajuan teknologi informasi
  • Konvergensi ilmu dan teknologi
  • Ekonomi berbasis pengetahuan
  • Kebangkitan industri kreatif dan budaya
  • Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
  • Pengaruh dan imbas teknosains
  • Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan 
  • Hasil TIMSS dan PISA
Kompetensi Masa Depan

  • Kemampuan berkomunikasi
  • Kemampuan berpikir jernih dan kritis
  • Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan
  • Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab
  • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda 
  • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
  • Memiliki minat luas dalam kehidupan
  • Memiliki kesiapan untuk bekerja
  • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
  • Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan

Fenomena Negatif yang Mengemuka
  • Perkelahian pelajar
  • Narkoba
  • Korupsi
  • Plagiarisme
  • Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
  • Gejolak masyarakat (social unrest)

Persepsi Masyarakat
  • Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
  • Beban siswa terlalu berat
  • Kurang bermuatan karakter

Baca selanjuntnya...

Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 Dengan Kurikulum 2006 (KTSP)

Thursday, July 18, 2013

Pada artikel sebelumnya telah saya bahas tentang Kurikulum 2013 dan Elemen Perubahan Pada Kurikulum 2013. Dari artkel sebelumya telah saya sebutkan bahawa elemen-elemen perubahan yang terdapat pada Kurikulum 2013 yaitu Kompetensi Lulusan, Kedudukan mata pelajaran (ISI), Pendekatan (ISI), Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu) (ISI), Proses pembelajaran, Penilaian hasil belajar, dan Ekstrakurikuler. Untuk lebih jelas silahkan baca Elemen Perubahan Pada Kurikulum 2013.

Setelah memahami Elemen Perubahan Pada Kurikulum 2013, maka saya akan coba sampaikan tentang Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 Dengan Kurikulum KTSP. Ada beberapa perbedaan yang esensial antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum 2006 yang sering disebut dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dari jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK. Berikut ini Perbedaan Esensial Kurikulum 2013 Dengan Kurikulum 2006 (KTSP) :
SEMUA JENJANG
  • KTSP
    • Mata pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu.
    • Mata pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri.
    • Tiap mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda.
  • Kurikulum 2013
    • Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi (sikap, keterampilan, pengetahuan).
    • Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas.
    • Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, mencoba/mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan.
    JENJANG SEKOLAH DASAR (SD)
  • KTSP
    • Bahasa Indonesia sejajar dengan mapel lain.
    • Tematik untuk kelas I - III (belum integratif).
    • Tiap jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah (separated curriculum).
  • Kurikulum 2013
    • Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
    • Tematik Integratif untuk Kelas I - VI.
    • Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lain (cross curriculum atau integrated curriculum).
    • Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran lainnya.
    JENJANG SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
  • KTSP
    • TIK adalah mata pelajaran sendiri.
    • Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan.
  • Kurikulum 2013
    • TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain.
    • Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge.
    JENJANG SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
  • KTSP
    • Bahasa Indonesia sebagai pengetahuan.
    • Untuk SMA, ada penjurusan sejak kelas XI
    • SMA dan SMK tanpa kesamaan kompetensi
    • Penjurusan di SMK sangat detil (sampai keahlian)
  • Kurikulum 2013
    • Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge.
    • Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan pendalaman minat.
    • SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap
    • Penjurusan di SMK tidak terlalu detil (sampai bidang studi), didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan dan pendalaman

    Baca selanjuntnya...

    Elemen Perubahan Pada Kurikulum 2013

    Tuesday, July 16, 2013

    Kurikulum 2013 telah dilaksanakan, tetapi pemahaman tentang Kurikulum 2013 masih belum ON dan setelah mengikuti workshop kurikulum baru paham (sedikit) tentang perubahan yang terjadi. Semula saya beranggapan bahwa yang berubah hanya jumlah jam dan dilikudasinya Mata Pelajaran TIK dan diganti Prakarya. Ternyata tidak seperti itu, ada beberapa perubahan yang mendasar dibandingkan dengan Kurikulum 2013 atau yang sering disebut Kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Yang saya cermati sedikitnya ada 7 elemen perubahan pokok yang terjadi pada Kurikulum 2013.

    Apa saja perubahan yang terjadi pada Kurikulum 2013, berikut 7 elemen perubahan pada Kurikulum 2013 yang saya peroleh dari hasil workshop beberapa hari yang lalu :


    1. Kompetensi Lulusan
    2. Kedudukan mata pelajaran (ISI)
    3. Pendekatan (ISI)
    4. Struktur Kurikulum (Mata pelajaran dan alokasi waktu) (ISI)
    5. Proses pembelajaran
    6. Penilaian hasil belajar
    7. Ekstrakurikuler

    Baca selanjuntnya...

    Tentang Kurikulum 2013

    Sunday, July 14, 2013

    Bulan Juli ini, Kurikulum 2013 mulai diberlakukan untuk sekolah-sekolah percontohan. Bertepatan dengan mulai masuknya tahun pelajaran baru tahun pelajaran 2013/2014, pemerintah resmi memberlakukan Kurikulum 2013. Secara resmi menteri Pendidikan Nasional, Muhammad Nuh, telah melaunching pemberlakuan kurikulum 2013. Dengan kurikulum 2013 diharapkan akan muncul generasi emas untuk menciptakan manusia yang unggal dan inovatif serta memiliki karakter yang baik, toleran, rukun dan cinta damai.

    Perubahan Kurikulum memang harus dilakukan, di mana pun, sebetulnya hampir sama, selalu membutuhkan penyesuaian pola pikir para pemangku kepentingan (stake holder). Yayasan, kepala sekolah, guru satuan pendidikan dan pengawas sekolah perlu memahami perubahan kurikulum itu. Demikian pula yang terjadi pada Kurikulum 2013 ini, yang hanya akan sukses bila ada perubahan paradigma atau lebih tepatnya mindset para guru dalam proses pembelajaran. Sosialisasi dan pelatihan juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan Kurikulum 2013. Nah yang ini aneh karena saya sebagai guru bahkan baru mendapatkan pelatihan setelah kegiatan belajar mengajar sudah berjalan beberapa hari. Lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali, tetapi apakah Kurikulum 2013 ini memang telah matang dan siap untuk dilaksanakan? Mengapa pelatihannya terlambat?

    Yang menjadi substansi pokok perubahan Kurikulum 2006 (KTSP) ke Kurikulum 2013 ini adalah perubahan proses pembelajaran, pada Kurikulum 2006 guru memegang peranan pokok dan menjadi figur central dalam pembelajaran, guru menerangkan sedangkan murid mendengarkan. Pada Kurikulum 2013 ini proses pembelajaran berubah karena yang menjadi figur central adalah siswa, mereka melakukan pengamatan, bertanya, mengeksplorasi, mencoba, dan mengekspresikannya. Proses pembelajaran yang diterapkan pada kurikulum 2013 adalah Pendekatan ilmiah (Saintifik)

    Proses pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif tersebut hanya mungkin terwujud bila mindset guru telah berubah. Mereka tidak lagi memiliki mindset bahwa mengajar harus di dalam kelas dan menghadap ke papan tulis. Pembelajaran bisa dilakukan dimana saja, di luar kelas, perpustakaan, kebun, depan sekolah, pasar, dan sebagainya. Media pembelajaran pun tidak harus buku, alat peraga, atau komputer. Lingkungan sekitar, tanam-tanaman dan pohon di kebun, sungai, dan sejenisnya juga dapat menjadi media pembelajaran.

    Karena sudah berpuluhan tahun mengajar, merubah mindset guru sebagaimana diatas bukanlah perkara gampang, Kemendikbud perlu kerja ekstra untuk benar-benar menyosialisasikan kurikulum 2013 dan melakukan training ke sekolah-sekolah yang telah siap mengimplementasikan kurikulum 2013.

    Pelatihan yang dilakukan hanya selama 5 hari yang saya ikuti pada tanggal 9 sampai 13 Juli 2013 tidaklah cukup, karena menurut hemat saya, perubahan mindset tidaklah bisa dirubah dengan instan dan sulapan. Perubahan harus didorong secara terus menerus dengan memotivasi guru untuk melakukan pembelajaran dengan model fasilitator dan bukan gaya bank.

    Memang perubahan dimana-mana akan menimbulkan ketidakpastian, dan oleh karena itu, ketidakpastian itu perlu untuk segera dikaji dan dibenahi oleh berbagai pihak guna penyempurnaan kurikulum 2013 ini. Disamping problem perubahan mindset guru tersebut, secara teknis dari pengamatan saya di lapangan ada beberapa kendala teknis yang akan dihadapi dalam implementasi kurikulum 2013 ini.

    Pertama kali membaca draft tentang Kurikulum 2013 agak kaget dan kecewa juga, Mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) yang merupakan mata pelajaran baru ternyata dihapus. Padahal sekarang era teknologi informatika. Dengan dihapusnya mata pelajaran TIK di SMP berimplikasi besar kepada para pengampu mata pelajaran TIK yang berlatar belakang TIK. Bagi guru yang mempunyai kompetensi IPA atau Matematika bisa disalurkan ke peminatan IPA atau Matematika, tetapi bagi yang murni TIK maka bagaimana dengan nasib mereka?  Pertanyaanya adalah adakah kebijakan yang bisa mendukung konversi guru sebagaimana diatas? Dalam konteks ini guru bisa jadi korban dan perebutan jam mengajar bagi guru sertifikasi pun tidak terelakkan.

    Selain itu penambahan jam yang terjadi hampir disetiap jenjang pendidikan, mulai SD-SMP-SMA. Sebagai contoh, pendidikan agama di SD kelas I-III dari dua menjadi empat jam seminggu, yang diikuti dengan perumusan kompetensi dasar (KD) yang seimbang dengan jumlah jamnya, sehingga yang terjadi tetap mengejar materi, bukan proses pembelajarannya yang dibenahi. Padahal yang diharapkan adalah adalah elaborasi yang lebih leluasa dari guru mata pelajaran, sehingga mereka bisa melakukan proses pembelajaran dengan lebih leluasa.

    Baca selanjuntnya...

    Copyright   © 2010 Blog Academy All Rights Reserved

    Powered by Mr.D